Penelitian ini mengkaji dampak modernisasi dan lingkungan sosial terhadap praktik keagamaan Islam di kalangan pelajar Dusun Menayu Kulon, Bantul. Meskipun teknologi digital memperluas akses informasi keagamaan, minat pelajar terhadap pendidikan agama konvensional justru menurun, disertai dengan kecenderungan sekularisasi. Hal ini terlihat jelas pada organisasi pelajar “Prima”, di mana kesadaran praktik keagamaan sehari-hari minim, ditunjukkan oleh rendahnya partisipasi mereka saat berjemaah salat di masjid.
Penelitian ini berupa penelitian lapangan atau field research yang menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan kausal komparatif atau ex post facto yang menggunakan uji T. Sampel penelitian terdiri dari 36 pelajar yang ada di Dusun Menayu Kulon yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan melalui instrumen kuesioner/angket yang mengukur pengaruh modernisasi dan lingkungan sosial terhadap praktik keagamaan Islam pelajar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh modernisasi dan lingkungan sosial terhadap praktik keagamaan Islam pada kalangan pelajar, yang menjadi subjek penelitian ini adalah para pelajar di Dusun Menayu Kulon Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Modernisasi dan lingkungan sosial seringkali dianggap memengaruhi pola perilaku dan keyakinan terhadap agama, khususnya di kalangan pelajar yang sedang dalam masa pencarian jati diri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel modernisasi (X1) tidak memengaruhi variabel praktik keagamaan Islam pada pelajar (Y) secara signifikan. Di sisi lain, variabel lingkungan sosial (X2) memengaruhi praktik keagamaan Islam pada pelajar (Y) secara signifikan. Temuan ini mengindikasikan bahwa lingkungan sosial berperan penting dalam menciptakan kebiasaan pelajar dalam beragama.