Penelitian ini di latarbelakangi oleh, Adanya krisis moral di kalangan generasi muda yang mempengaruhi fondasi moral dan etika mereka. Krisis moral juga terjadi di SMA Negeri 1 Bambanglipuro. Siswa disana kurang toleransi dan empati, terjadi juga konflik antar siswa dengan siswa sekolah lain. Oleh karenanya guru PAI di SMA Negeri 1 Bambanglipuro berupaya untuk memecahkan masalah tersebut dengan mengambil peran dalam sebagai pembentuk karakter dan akhlak yang baik pada setiap pada peserta didik. Hal ini juga tertuang dalam urgensi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 1 Bambanglipuro. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya penguatan karakter siswa melalui Kurikulum Merdeka, khususnya melalui nilai-nilai dalam Profil Pelajar Pancasila yang mencakup iman dan takwa, gotong royong, kemandirian, berpikir kritis, kreativitas, dan berkebhinekaan global. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian meliputi guru PAI, siswa, dan orang tua.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI berperan sebagai pendidik, pembimbing, teladan, dan fasilitator dalam kegiatan P5. Guru PAI mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan Pancasila ke dalam kegiatan proyek tematik yang kontekstual, kolaboratif, dan eksploratif. Faktor pendukung implementasi P5 antara lain adalah dukungan kepala sekolah, kolaborasi antarguru, dan keterlibatan orang tua. Adapun hambatan yang dihadapi meliputi keterbatasan waktu pelaksanaan dan kurangnya koordinasi antarmata pelajaran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peran guru PAI sangat signifikan dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa melalui pendekatan yang inspiratif, aplikatif, dan bernilai karakter.