Masalah lingkungan akibat akumulasi sampah menjadi isu global yang menuntut pendekatan baru dalam pengelolaan sumber daya. Konsep ekonomi sirkular hadir sebagai solusi alternatif yang menekankan prinsip pemanfaatan kembali, pengurangan limbah, serta efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Dalam konteks ini, pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam memiliki potensi besar dalam mendukung gaya hidup ramah lingkungan melalui penerapan ekonomi sirkular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan peran Pondok Pesantren An Nur Ngrukem dalam implementasi ekonomi sirkular serta strategi serta kendala yang dihadapi dalam proses tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, di mana peneliti melakukan kajian mendalam terhadap program, kejadian, proses, dan aktivitas yang berkaitan dengan implementasi ekonomi sirkular. Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Objek dalam penelitian ini adalah implementasi ekonomi sirkular di Pondok Pesantren An-Nur Ngrukem, sedangkan subjek penelitian meliputi pengurus Obah Apik, pengurus kebersihan komplek, dan santri. Teknik pengumpulan data yang digunakan mencakup observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi sumber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi ekonomi sirkular di Pondk Pesantren An Nur Ngrukem telah dijalankan melalui penerapan prinsip 9R, yaitu refuse, rethink, reduce, reuse, repair, refurbish, remanufacture, repurpose, dan recycle. Prinsip-prinsip ini diwujudkan dalam berbagai praktik keseharian santri dan pengurus, serta difasilitasi oleh lembaga pengelola sampah internal bernama Obah Apik. Strategi yang diterapkan mencakup edukasi dan sosialisasi, penerapan langsung prinsip 9R, kerjasama dengan pihak eksternal, pemasangan media informasi, kebijakan dan sanksi edukatif, serta kampanye digital melalui media sosial. Namun, dalam proses implementasi tersebut, terdapat beberapa kendala seperti keterbatasan sumber daya manusia (SDM), rendahnya kesadaran santri, serta kurangnya sarana dan prasarana pendukung. Meskipun demikian, Pondok Pesantren An Nur Ngrukem mampu menjadi contoh konkret penerapan ekonomi sirkular berbasis komunitas pesantren yang terintegrasi, kolaboratif, dan berkelanjutan.