Ahmad, Jamaludin (2025) ANALISIS STRUKTURAL NARATOLOGI A.J. GREIMAS PADA KISAH HAMAN DALAM AL-QUR'AN. Masters thesis, IIQ AN NUR YOGYAKARTA.

[thumbnail of COVER_DAFTAR ISI] Text (COVER_DAFTAR ISI)
21202095_COVER_DAFTAR ISI.pdf - Published Version

Download (947kB)
[thumbnail of BAB I] Text (BAB I)
21202095_BAB I.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (316kB)
[thumbnail of BAB II] Text (BAB II)
21202095_BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (369kB)
[thumbnail of BAB III] Text (BAB III)
21202095_BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (274kB)
[thumbnail of BAB IV] Text (BAB IV)
21202095_BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (588kB)
[thumbnail of BAB V] Text (BAB V)
21202095_BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (169kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA] Text (DAFTAR PUSTAKA)
21202095_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (194kB)
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
21202095_LAMPIRAN.pdf - Published Version

Download (145kB)

Abstract

Penelitian ini menganalisis kisah Haman dalam Al-Qur'an menggunakan pendekatan strukturalisme naratologi A.J. Greimas. Kisah-kisah Al-Qur'an, termasuk kisah Haman yang disebutkan dalam Qs. Al-Qas}as} (28): 4-9, Al-Qas}as} (28): 36-43, Al-‘Ankabu>t (29): 38-40, dan Ga>fir (40): 24-45, mengandung makna implisit dan pelajaran mendalam (ibrah) yang relevan untuk kehidupan. Haman digambarkan sebagai penasihat Fir'aun yang berpengaruh, menjadi konseptor di balik kekejaman Fir‘aun, seperti pembunuhan bayi laki-laki dan pengejaran Nabi Musa. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap bagaimana kisah Haman terbentuk berdasarkan strukturalisme naratologi Greimas dan nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan adalah semiotika naratif Greimas, yang menekankan analisis aktan dan model fungsional untuk mengungkap struktur narasi. Skema aktansial mengidentifikasi enam peran: subjek, objek, pengirim, penerima, penolong, dan penghalang. Dalam kisah Haman, misalnya, Fir'aun berfungsi sebagai pengirim dan subjek yang menginginkan menara tinggi (objek) melalui Haman (helper) dan ditentang oleh Nabi Musa (penghalang) dalam upayanya membuktikan ketuhanan Fir'aun. Model fungsional menguraikan peran subjek dalam menjalankan tugas dari pengirim melalui tahapan situasi awal, transformasi (tahap kecakapan, utama, dan kegemilangan), hingga situasi akhir. Lebih lanjut, analisis struktur batin kisah dilakukan untuk mengidentifikasi norma dan nilai dasar melalui segi empat semiotik, yang berfungsi sebagai penghubung antara struktur lahir dan batin, mengungkap makna di balik teks, seperti nilai perjuangan, kebenaran, kesombongan dan peringatan akan kepemimpinan yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap bagaimana kisah Haman terbentuk berdasarkan strukturalisme naratologi Greimas dan nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalamnya. Hasil analisis diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang kisah-kisah Al-Qur’an dan nilai-nilai moral yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Haman, Naratologi, Greimas, Strukturalisme, Al-Qur’an
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir
Depositing User: Users 639 not found.
Date Deposited: 04 Sep 2025 07:52
Last Modified: 04 Sep 2025 07:52
URI: https://repository.nur.ac.id/id/eprint/1171

Actions (login required)

View Item
View Item