Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sanad hadis yang disampaikan oleh Risyad Baya’sud pada akun TikTok @Risyad_Bay. Dalam era digital, hadis dapat ditemukan di berbagai media sosial, salah satunya TikTok yang kini menjadi sarana penyebaran dakwah Islam. Akan tetapi, perlu dipastikan kejelasan sanad dan keaslian hadis yang disampaikan, agar masyarakat memperoleh pemahaman agama yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengevaluasi apakah hadis-hadis dalam akun TikTok tersebut dapat dijadikan sumber rujukan dalam kajian keislaman. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian kepustakaan (library research). Data yang dianalisis berupa delapan hadis yang disampaikan oleh Risyad Baya’sud pada video yang diunggah antara Januari hingga Desember 2024. Proses penelitian dilakukan melalui takhrij al-hadis dengan metode bi al-lafzi menggunakan kitab al-Mu‘jam al-Mufahras li Alfāz al-Hadis al-Nabawī, Hadis Soft, Maktabah Syamila, jawami’ al-Kalim dan sumber lain yang relevan, kemudian dilanjutkan dengan kritik sanad berdasarkan kaidah jarh wa ta‘dil untuk menentukan kualitas sanad, serta menyusun skema sanad masing-masing hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan hadis yang dianalisis, terdapat empat hadis berkualitas ṣaḥīḥ, tiga hadis ḥasan, dan satu hadis ḍa‘īf. Dengan demikian, sebagian besar hadis yang disampaikan dapat dijadikan hujjah, meskipun ditemukan hadis lemah yang perlu disikapi secara kritis.