Latar belakang penelitian ini adalah kurangnya penerapan etika belajar peserta didik mengakibatkan kurangnya rasa hormat terhadap guru yang memberikannya ilmu. Sehingga kemerosotan moral yang terjadi semakin meningkat dan jelas mengganggu ketentraman umum, baik itu di lingkup sekolah maupun di lingkup masyarakat. Terlebih lagi ketika kurangnya ta’dzim terhadap guru, berkurangnya keberkahan ilmu yang ia dapatkan. Untuk memperbaiki kemrosotan moral tersebut, peneliti memilih kitab Ayyuha al Walad sebagai panduan untuk memperbaiki sistem pendidikan saat ini. Karena kitab yang dikarang oleh Imam al Ghazali berisikan nasehat tentang pendidikan dan adab atau etika bagi seorang murid sehingga mempunyai relevansi terhadap pendidikan Islam. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) Konsep etika belajar menurut Imam Al Ghazali pada kitab Ayyuha al walad. 2) Relevansi etika belajar menurut Imam Al Ghazali pada kitab Ayyuha al walad terhadap pendidikan Islam. Jenis penelitian ini adalah dekskriptif kualitatif (field research) dengan pendekatan library research. Sumber data primer yang digunakan pada penulisan ini diambil dari kitab Ayyuha al Walad, sedangkan sumber sekunder dari bukubuku yang relevan dan jurnal. Dalam penulisan ini menggunakan Content analysis, yaitu analisis ilmiah tentang isi pesan suatu komunikasi atau dapat dikatakan sebagai suatu metode untuk mengungkapkan isi pemikiran yang diteliti. Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, Etika Belajar Imam al Ghazali pada Kitab Ayyuha al Walad terdapat tujuh konsep yaitu: (a) menghargai / memanfaatkan waktu secara tepat. (b) pentingnya mengamalkan ilmu. (c) takrar al-‘ilmi atau mengulang pelajaran. (d) mendahulukan belajar ilmu fardhu ‘ain. (e) menghiasi malam dengan sholat tahajud. (f) pentingnya etika dalam belajar. (g) pentingnya sikap menghormati guru. Kedua, Ketujuh Konsep Etika Belajar Imam al Ghazali pada Kitab Ayyuha al Walad sangat relevan dengan Pendidikan Islam era Global/ Modern saat ini, kerelevansian ini sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 BAB II Pasal 13 yang mempunyai tujuan membentuk: (a) pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. (b) manusia sebagai pribadi yang berakhlak mulia, sehat, kreatif, dan mandiri. (c) warga Indonesia yang demokratis dan bertanggungjawab.