STUDI KOMPARATIF PENDIDIKAN AKHLAK ANTARA IBNU MISKAWAIH DAN KH. M. HASYIM ASY’ARI DALAM TERJEMAH KITAB TAHZIB AL-AKHLAQ DAN ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA’ALLIM

Di antara tokoh Islam yang memperhatikan pendidikan akhlak adalah Ibnu Miskawaih dan KH.M.Hasyim Asy’ari. Ibnu Miskawaih berpendapat bahwa akhlak merupakan suatu keadaan di dalam jiwa seseorang yang menjadi sumber perbuatannya yang bersifat baik ataupun yang bersifat buruk. Sedangkan KH.M. Hasyim Asy’ari berpendapat bahwa akhlak adalah roh yang mana agama tanpa akhlak itu seperti jasad yang tidak bernyawa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkomparasikan pemikiran Ibnu Miskawaih dan KH.M.Hasyim Asy’ari tentang pendidikan akhlak dalam Kitab Tahz\i>b a l - Akhla >q dan Kitab A>da>b al - ‘ A>lim Wa a l - Muta’allim .
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Adapun sumber data primer penelitian ini adalah kitab Tahz\i>b a l - Akhla >q karya Ibnu Miskawaih dan kitab A>da>b al - ‘ A>lim Wa a l
Muta’allim karya KH.M.Hasyim Asy’ari.
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa menurut Ibnu Miskawih, pengetahuan tentang jiwa atau akhlak bisa didapatkan melalui akal, sedangkan menurut K.H. Hasyim Asy’ari pengetahuan akhlak bisa didapatkan melalui hati. Adapun tujuan pendidikan akhlak menurut Ibnu Miskawih adalah terwujudnya sikap batin yang mampu mendorong secara spontan untuk melahirkan semua perbuatan yang bernilai baik, sedangkan menurut KH. M.Hasyim Asy’ari pendidikan akhlak bertujuan untuk tercapainya insan yang bermuara (Berakhir) pada pendekatan diri kepada Allah SWT. Dalam metode pendidikan akhlak, Ibnu Miskawaih menggunakan metode ancaman, hukuman, dan pujian. Sedangkan KH.M.Hasyim Asy’ari menggunakan metode menulis dan mentaskhih pelajaran, kemudian dihafal secara berulang-ulang.