Gagasan penelitian ini berawal ketika peneliti melihat realitas penyimpangan yang terjadi di tingkat pelajar, seperti: perilaku membolos, tawuran antar sekolah dan lain-lain. Penyimpangan tersebut terjadi karena beberapa faktor di antaranya: lingkungan pergaulan yang buruk, pola asuh orang tua serta longgarnya pegangan agama. Melihat realitas tersebut, pembiasaan-pembiasaan dalam pembentukan karakter di sebuah lingkungan sekolah dipercaya sebagai salah satu faktor urgen dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Berawal dari paradigma tersebut, maka skripsi ini mengkaji tentang penerapan metode habituasi dalam pembentukan aqidah dan akhlak siswa yang dilakukan di MI Ma’arif Saman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode habituasi dalam pembentukan aqidah dan akhlak siswa serta faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan metode habituasi dalam pembentukan aqidah dan akhlak siswa yang dilakukan di MI Ma’arif Saman. Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan model bagi lembaga pendidikan, khusunya pembentukan aqidah dan akhlak. Berangkat dari permasalahan yang ada, maka penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) tipe kualitatif dengan pendekatan deskriptif studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun sumber penelitian dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru-guru dan tata usaha. Sedangkan analisa data menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahap-tahap berikut: 1) Mereduksi data 2) Penyajian data 3) Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan uji kredibiltas dengan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Berdasarkan penelitian dengan menggunakan metode di atas, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1) Penerapan metode habituasi dalam pembentukaan aqidah siswa dilakukan melalui beberapa kegiatan, di antaranya: hafalan surat-surat pendek, baca tulis al-Qur’an (BTA), sholat dhuha, pembacaan asmaul khusna, pembacaan doa sebelum pembelajaran, jamaah sholat dhuhur, dan mujahadah. Sedangkan penerapan metode habituasi dalam pembentukan akhlak siswa, di antaranya: penerapan pembiasaan salam, salim, senyum, sapa, jum’at bersih, berpakaian rapi dan kegiatan sosial kemasyarakatan, contohnya gotongroyong, ta’ziah dan menjenguk siswa yang terkena musibah. 2) Faktor yang mempengaruhi penerapan metode habituasi dalam pembentukan aqidah dan akhlak siswa, meliputi: a) Faktor pendukung adalah adanya perhatian dari guru dalam membimbing dan mengawasi siswa baik itu di dalam atau di luar program serta adanya sarana dan prasarana yang sangat memadahi untuk para siswa dan siswi. b) Faktor penghambat adalah kurangnya guru yang berkompeten dan berpendidikan lulusan pesantren dan kemampuan siswa yang heterogen.