NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN DAN TOLERANSI DI PONDOK PESANTREN ISLAMIC STUDIES CENTRE (ISC) ASWAJA LINTANG SONGO

Keberagamaan dan sosial adalah sebuah fakta dalam kehidupan ini. Perbedaan keagamaan, etnis dan budaya adalah sebuah kehendak Tuhan yang tidak akan berubah sehingga keberadaannya tidak mungkin ditolak atau ditawar, salah satu Instansi pendidikan yakni PP. ISC Aswaja Lintang Songo menerapkan nilai-nilai kepemimpinan dalam hal apapun seperti sosial dan keberagamaan baik dengan lingkungan masyarakat maupun dengan berbagai macam instansi Non muslim khususnya. Hal tersebutlah yang menjadi dasar peneliti melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai kepemimpinan dan toleransi di PP. ISC Aswaja Lintang Songo dan relevansinya dengan Instansi lain dalam menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode deskriptif-analitis . Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisa data menggunakan model analisis data yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman: a).Mereduksi data dengan cara mengumpulkan, merangkum, membuang data yang tidak perlu. b).Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data dalam penelitian ini berupa uraian singkat dengan teks yang bersifat naratif, c).Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, nilai-nilai kepemimpinan dan toleransi di PP ISC Aswaja Lintang Songo meliputi menciptakan visi, mengembangkan budaya organisasi,, menciptakan sinergi, melakukan inovasi, memotivasi santri. Kedua, terdapat kegiatan penunjang program kepemimpinan dan toleransi di PP. ISC Aswaja Lintang Songo yakni kesinambungan antara santri masyarakat dan instansi umum, Pendidikan Formal dipesantren memberikan waktu kebebasan terhadap santri baik dari tingkat dasar (SD) maupun tingkat tinggi (universitas), Nonformal memberikan pelajaran agama yang lebih tertuju langsung terjun kemasyarakat dan Informal mengajarkan santri, masyarakat dan kyai adalah keluarga. Saran-saran dari peneliti yaitu meliputi saran kepada: Pertama, kepada pendidik, agar lebih kreatif dan inovatif dalam pelaksanaan proses pembelajaran agama Islam. Kedua, kepada para penulis agar terus berkarya dengan ajaran Islam