PELAKSANAAN PEMBINAAN MENTAL KEROHANIAN ISLAM DI AKADEMI ANGKATAN UDARA (AAU) ADISUCIPTO YOGYAKARTA

Ide penelitian ini berawal dari pengalaman peneliti ketika membaca berita di media-media online dengan judul “Dua perwira TNI AU baku hantam telah saling memaafkan”. Berita tersebut sempat viral di media social setelah pada akhirnya berhasil didamaikan oleh Pomau Lanud Halim Perdana kusumah dimana tempat terjadinya perkara. Terkait beredarnya video perkelahian dua perwira TNI AU itu, panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo menyatakan sudah mengambil tindakan penyelidikan agar keduanya diperiksa. Sangat ironi anggota TNI AU yang seharusnya menjadi benteng perdamaian didalam masyarakat melakukan tindakan tidak terpuji dan sangat tidak patut untuk dicontoh. Penelitian ini terfokus pada pelaksanaan pembinaan mental kerohanian khusus untuk yang beragama Islam oleh kepala urusan pembinaan mental AAU yogyakarta yang merupakan lembaga pendidikan perwira yang memiliki peran penting dalam membina kepribadian dan kejiwaan bagi taruna dan anggota tetap lainnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan pembinaan mental yang dilaksanakan, metode apa saja yang digunakan serta faktor apa saja yang mendukung atau mengahambat kegiatan pembinaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisa data menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1) Reduksi data 2) Penyajian data 3) Penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah dalam pelaksanaan pembinaan mental kerohanian Islam bagi taruna dan anggota tetap AAU yogyakarta adalah 1) Pelaksanaan pembinaan mental kerohanian Islam di AAU bersumber pada nilai-nilai ajaran agama Islam. Pembinaan bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT agar memiliki akhlak yang baik. 2) Metode yang digunakann dalam melaksanakan pembinaan mental kerohanian Islam di AAU adalah metode ceramah, metode konseling, metode tanya jawab dan metode pengajaran. 3) Faktor pendukung dalam pelaksanaan pembinaan mental kerohanian Islam di AAU dari taruna antara lain jiwa religius yang tertanam dalam diri anggota AAU. Kedisiplinan di lingkungan militer yang secara tidak langsung memberikan dampak positif bagi kelancaran program. 4) faktor penghambat dalam pelaksanaan pembinaan mental antara lain kondisi perbedaan karakter anggota AAU, jumlah rohaniawan yang terbatas dan padatnya kegiatan yang ada di lingkungan AAU sehinnga pembinaan mental berjalan kurang maksimal.