SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KESETARAAN PADA PONDOK PESANTREN SALAFIYAH (Studi Kasus di Pondok Pesantren Riyadhul Quran Bantul Yogyakarta)

Penelitian ini berangkat dari banyaknya anggapan masyarakat bahwa lulusan pondok pesantren tidak dapat bersaing dengan lulusan sekolah formal karena mereka hanya mengkaji ilmu agama saja. Pesantren Riyadhul Qur’an merupakan pondok tahfidz Qur’an yang berbasis salaf. Selain mengaji kitab, santri di pondok ini harus menghafalkan Al-Qur’an sampai khatam dan mengikuti pendidikan diniyah yang setara dengan pendidikan tingkat Mts/SMP atau disebut dengan madrasah diniyah salafiyah wusṭa. Program ini menjadikan santri tetap bisa belajar ilmu umum dan nantinya dapat melanjutkan sekolah formal dijenjang yang lebih tinggi. Program yang diselenggarakan meliputi gabungan dari kurikulum pemerintah dan kurikulum pondok pesantren. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem penyelenggaraan pendidikan kesetaraan di Pondok Pesantren Riyadhul Quran dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat sistem penyelenggaraan pendidikan kesetaraan di Pondok Pesantren Riyadhul Quran. Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) dan metode yang digunakan deskripstif kualitatif adapun teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis yang dikembangakan oleh Cresswell, yaitu: Pengorganisasian, membaca seluruh data, membuat koding, menghubungkan antar tema dan memberi makna tema. Hasil penelitian menunjukkan : 1. Sistem penyelenggaraan pendidikan kesetaraan di pondok pesantren Riyadhul Quran dengan menggunakan kurikulum pondok pesantren dan juga kurikulum pemerintah. Santri selain belajar kitab-kitab klasik juga belajar pelajaran umum sebagai persiapan untuk Ujian Nasional. Program unggulan di pondok ini adalah taḥfīẓ al-Qur’ān. Setiap tingkatan kelas diwajibkan mencapai target agar nanti ketika sudah lulus, santri mendapatkan tiga ijazah yaitu ijazah pondok pesantren, ijazah hafidz 30 Juz dan juga ijazah Wustha atau ijazah yang setara dengan tingkat Mts/SMP. 2. Faktor pendukung penyelenggaraan pendidikan kesetaraan di Pondok Pesantren Riyadhul Quran antara lain : pemanfaatan media sosial, dukungan dari orangtua pengasuh, dukungan dari masyarakat sekitar, dan dukungan dari wali santri. Adapun faktor penghambatnya antara lain keterbatasan dana, sarana dan prasarana pendidikan yang kurang memadai, keterbatasan sumber belajar, kurang disiplinnya tenaga pembimbing dan santri