Latar belakang penelitian ini ialah orang yang sakit fisik, tidak hanya fisiknya saja yang terganggu namun psikisnya juga terganggu. Hal tersebut juga terjadi pada penderita insufisiensi ginjal. Untuk menyembuhkannya, tidak hanya dari segi pengobatan fisik saja, akan tetapi perlunya bimbingan untuk psikisnya juga agar jiwa orang tersebut bisa berpikir positif dalam hal kesembuhannya. RS Nur Hidayah merupakan sebuah rumah sakit yang di dalamnya terdapat pendampingan keagamaan untuk orang yang sakit insufisiensi ginjal. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan agama Islam pada penderita insufisiensi ginjal dan mengetahui implikasinya serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat pendidikan agama Islam pada penderita insufisiensi ginjal di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed research) dengan pendekatan psikologi agama. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Kemudian data yang telah diperoleh dianalisis dengan membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data, setelah itu mempelajari kata-kata kunci tersebut, lalu berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data serta menuliskan model yang ditemukan dan terakhir koding yang telah dilakukan. Adapun teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi dengan waktu dan alat yang berbeda. Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama implementasi pendidikan agama Islam pada penderita insufisiensi ginjal menggunakan materi dan metode. Materi yang dipelajari meliputi Aqidah, ibadah dan akhlak. Sedangkan metode yang digunakan yaitu metode tanya jawab untuk mengetahui status spiritual pasien, metode pembiasaan untuk kegiatan rutin zikir pagi dan sore serta tadarus Alquran, metode ceramah untuk kegiatan taklim singkat dan motivasi pasien dan metode diskusi untuk diskusi setelah pembelajaran ṭaharah dan salat. Kedua, implikasi pendidikan agama Islam pada penderita insufisiensi ginjal yaitu pasien semakin menerima takdir akan penyakitnya, semangat hidup pasien meningkat, bertambahnya wawasan ilmu agama, menambah kesabaran dan keikhlasan serta merubah cara pandang terhadap hemodialisa. Ketiga, faktor pendukung pendidikan agama Islam pada penderita insufisiensi ginjal yaitu hubungan erat antarpasien, antusias pasien mengikuti pesantren hemodialisa dan fasilitas yang memadai bagi pasien. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kurangnya tenaga SDM, kurangnya dokumentasi, tingkat pemahaman pasien tidak sama dan terbatasnya ruangan.