PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN HYBRID LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TAHFIDZ TARTIL AL-QUR'AN (TTQ) SISWA SD MUHAMMADIYAH WONOREJO

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menjaga kemurnian AlQur'an. Dalam upaya memelihara Al-Qur'an, penghafalan menjadi salah satu cara utama untuk mencegah pemalsuan dan perubahan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Mengingat juga keutamaan menghafal Al-Qur'an yang sangat tinggi, perlu ada model pembelajaran menghafal Al-Qur'an yang terstruktur dan sesuai. Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat digunakan adalah hybrid learning, yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan online, seperti yang diterapkan di SD Muhammadiyah Wonorejo pada mata pelajaran Tahfidz Tartil Al-Qur'an. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain noneksperimental. Responden penelitian adalah 41 siswa kelas 3 dan 4 (kelas unggulan). Data dikumpulkan melalui kuesioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi uji validitas dan reliabilitas instrumen serta uji regresi linear sederhana. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan uji regresi ganda, disimpulkan bahwa: 1) Terdapat hubungan positif dan signifikan antara penerapan model pembelajaran hybrid learning (X) dan hasil belajar TTQ siswa (Y), dengan
nilai korelasi (r) sebesar 0,313 > 0,00 dan nilai p-value (sig.) sebesar 0,046 < 0,05. 2) Penerapan model pembelajaran hybrid learning (X) mempengaruhi hasil belajar TTQ siswa (Y) sebesar 19,8%, ditunjukkan oleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,198. Sisanya, 80,2%, dipengaruhi oleh varibel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.