IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN METODE UMMI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR'AN PADA SANTRI LANSIA DI PONDOK PESANTREN AHSANU 'AMALA

Masyarakat muslim buta aksara Al-Qur’an di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan hasil survei Kemenag tahun 2023, sekitar 38,49 % muslim Indonesia belum bisa membaca Al-Qur’an. Dalam usaha meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an diperlukan metode pembelajaran yang tepat. Pondok Pesantren Ahsanu ‘Amala Sleman Yogyakarta merupakan tempat pembelajaran Al-Qur’an yang memiliki tujuan untuk memberikan pendidikan Al-Qur’an untuk masyarakat khusus lansia.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan implementasi pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Ummi. Dampak implementasi metode Ummi. Faktor pendukung dan penghambat implementasi pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode Ummi dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada santri lansia di Pondok Pesantren Ahsanu ‘Amala Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research), dengan menggunakan metode kualitatif. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data yang digunakan ialah mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pertama, dalam proses implementasi metode Ummi di Pondok Pesantren Ahsanu ‘Amala Sleman Yogyakarta terdapat
beberapa tahap yaitu tahap pelaksanaan, metode pembelajaran dan tahap evaluasi. Kedua, hasil implementasi metode Ummi di Pondok Pesantren Ahsanu ‘Amala Sleman Yogyakarta yaitu kemampuan membaca Al -Qur’an santri lansia meningkat, semangat membaca Al-Qur’an santri lansia meningkat dan
mempersiapkan asatizah yang berpengalaman di bidang Al-Qur’an khususnya metode Ummi. Ketiga, faktor pendukungnya berupa adanya motivasi intrinsik, motivasi ekstrinsik, ustazah menguasai materi, dan media belajar. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu tempat belajar yang belum memadai, waktu pembelajaran dan penurunan fungsi fisik orang tua.