EKSPLORASI HUBUNGAN NABI IBRAHIM DENGAN ANAKNYA DALAM AL-QUR’AN (Aplikasi Tafsir Maqashidi Abdul Mustaqim)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Nabi Ibrahim dan anaknya yang terdapat dalam Al-Qur'an, dengan menggunakan pendekatan teori tafsir maqashidi yang dikembangkan oleh Abdul Mustaqim. Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya memahami nilai-nilai komunikasi yang terkandung dalam kisah-kisah nabi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks hubungan antara orang tua dan anak. Kisah Nabi Ibrahim dan anaknya dipilih karena menggambarkan komunikasi yang efektif, penuh hikmah, dan kaya akan pelajaran moral. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan melalui kajian pustaka, di mana data utama yang digunakan adalah ayat-ayat Al-Qur'an yang berhubungan dengan hubungan antara Nabi Ibrahim dan anaknya. Selain itu, data sekunder diperoleh dari kitab-kitab tafsir seperti Tafsir Al-Misbah, Tafsir Al-Azhar, dan Tafsir Al-Munir, serta karya ilmiah yang relevan. Teknik analisis yang digunakan adalah interpretasi teks dengan menggunakan teori tafsir maqashidi untuk mengungkap tujuan dan dimensi makna dari ayat-ayat tersebut. Hasil penelitian ini menemukan bahwa hubungan Nabi Ibrahim dan anaknya mengandung nilai-nilai fundamental seperti keadilan, kesetaraan, moderasi, kebebasan yang bertanggung jawab, dan kemanusiaan. Nilai-nilai maqashid yang teridentifikasi meliputi menjaga agama (hifdz al-din), menjaga jiwa (hifdz al-nafs), menjaga akal (hifdz al-'aql), menjaga keturunan (hifdz al-nasl), menjaga harta (hifdz al-mal), menjaga negara (hifdz al-dawlah), dan menjaga lingkungan (hifdz al-bi'ah). Implementasi dari ayat-ayat ini dalam konteks parenting antara lain melibatkan komunikasi terbuka, keteladanan dalam kerjasama, serta pendidikan nilai-nilai tanggung jawab, spiritual, dan etika. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami lebih dalam tentang kisah Nabi Ibrahim dan memberikan wawasan baru mengenai bagaimana konsep-konsep ini dapat diaplikasikan dalam mendidik anak-anak di zaman modern.