Latar belakang penulisan skripsi berawal dari ketertarikan peneliti terhadap Kesenian Kojan. Kesenian Kojan yang merupakan ciri khas tradisi keislaman masyarakat Mlangi sebagai sarana mahabbah kepada Nabi Muhammad SAW yang mempunyai nilai-nilai pendidikan karakter Islami. Kesenian Kojan merupakan karya Kiai Nur Iman sebagai sanjungan kepada Sri Sultan Hamengkubuwana II sebagai khalifatullah yang tercermin dari lagu shalawat Mbah Kiai Nur Iman. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk mengetahui praktik pelaksanaan kesenian Kojan di masyarakat Mlangi Sleman Yogyakarta. 2) Untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter Islami pada kesenian Kojan di masyarakat Mlangi Sleman Yogyakarta. 3) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat kesenian Kojan di dusun Mlangi Sleman Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi serta beberapa buku dan web yang berkaitan dengan Kesenian Kojan. Kemudian analisis data menggunakan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Seidel dengan cara mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, mengumpulkan dan mengkategorikan data dan menyimpulkan data. Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, Praktik Kesenian Kojan di dusun Mlangi Sleman Yogyakarta dilaksanakan pada malam hari, dimulai sekitar pukul 21.00 WIB – 23.00 WIB. Pelaksanaan di sini misalnya memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Rangkaian acara dilakukan sejak pagi, berkatan dan dinyanyikannya shalawat Ngelik oleh para sesepuh, pada malam harinya dimainkan Kesenian Kojan yang banyak ditonton oleh warga Mlangi maupun luar Mlangi. Kedua, nilai pendidikan karakter Islami pada Kesenian Kojan yaitu, nilai akidah yang terdapat dalam gerakan jempol dengan lantunan lagu Allahu Ya Allah, nilai syari’at yang terdapat dalam gerakan ke atas dan ke bawah (sujud) dengan lantunan Ṣolatum Minal Maula, nilai akhlak kepada diri sendiri dalam gerakan duduk simpuh, akhlak kepada sesama dalam gerakan ke kanan ke kiri dalam lantunan lagu Qifī Yaum al-Qiyāmah dan gerakan salam dengan lantunan lagu Assalamu’alaik. Ketiga, faktor yang mempengaruhi dalam pelaksanaan Kesenian Kojan di Dusun Mlangi Sleman Yogyakarta ada dua hal yaitu faktor pendukung dan penghambat, faktor pendukung yaitu, harapan memperoleh syafa’at Nabi Muhammad SAW, tradisi turun temurun dan generasi yang masih aktif. Sedangkan faktor penghambat yaitu, wadah yang sifatnya resmi belum ada, merasa malu untuk ikut Kojan dan latihan sampai larut malam