Bullying merupakan fenomena sosial yang merugikan, terutama dalam konteks lingkungan sekolah. Perilaku bullying dapat memiliki dampak serius terhadap kesejahteraan mental dan emosional siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi upaya preventif yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi perilaku bullying di lingkungan sekolah melalui kegiatan mujahadah sebagai pendekatan utama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian field research (penelitian lapangan). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan guru PAI dan siswa yang pernah terlibat kasus bullying di sekolah. Observasi kegiatan mujahadah yang dilakukan di sekolah, dan analisis dokumen terkait program preventif yang telah diimplementasikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa guru PAI memiliki peran yang signifikan dalam menerapkan upaya preventif terhadap perilaku bullying melalui kegiatan mujahadah di MTsN 3 Bantul, keterlibatan dalam kegiatan mujahadah tidak hanya memberikan pengalaman, tetapi juga berdampak positif pada transformasi pribadi peserta didik. Kegiatan mujahadah merupakan bentuk latihan spiritual dan moral dalam Islam. Dengan mengikuti kegiatan mujahadah maka akan tertanam prinsip-prinsip anti bullying sehingga meminimalisir kasus perundungan di lingkungan sekolah. Selain itu, terdapat peningkatan kesadaran dan kepekaan siswa terhadap perilaku bullying, siswa yang mengikuti kegiatan mujahadah dengan sungguh-sungguh akan menjadi pribadi yang lebih peduli dan bersikap empati terhadap temannya yang mengalami bullying. Melalui kegiatan mujahadah perkembangan spiritual sesorang akan lebih dekat dengan Sang pencipta, dengan dzikir dan do’a yang intensif mereka dapat mencapai keadaan batin yang lebih tenang dan damai yang bermanfaat untuk kesejahteraan emosional mereka. Mujahadah akan membawa perasaan kedamaian dan ketenangan dalam diri siswa, sehingga mereka dapat belajar lebih baik dalam mengendalikan diri dari emosi negatif seperti kemarahan dan kekecewaan. Dalam konteks ini, guru PAI tidak hanya berperan sebagai pendidik agama, tetapi juga sebagai fasilitator pembentukan karakter dan pengembangan sikap positif siswa. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan program preventif di sekolah-sekolah untuk mengurangi insiden perilaku bullying dan menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif.