Madrasah dalam naungan Pondok Pesantren yang sudah menerapkan Kurikulum Merdeka salah satunya adalah MI Al Ma’had An Nur Yogyakarta dengan melalui empat tahapan yaitu: identifikasi kebutuhan, desain pembelajaran, implementasi kebutuhan, dan evaluasi pendidikan. MI Al Ma’had An Nur Yogyakarta menerapkan Kurikulum Merdeka yang diintegrasikan melalui nilai-nilai kearifan lokal Pondok Pesantren. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan: pengaruh kearifan lokal dalam pengembangan Kurikulum Merdeka Mata Pelajaran Akidah Akhlak, implementasi nilai kearifan lokal dalam Kurikulum Merdeka Mata Pelajaran Akidah Akhlak, dan faktor penghambat serta pendukung pengembangan Kurikulum Merdeka berbasis kearifan lokal.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan model analisis data melalui tiga tahapan model Miles dan Huberman sebagai berikut: 1) Reduksi data. 2) Penyajian data. 3) Penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak berbasis kearifan lokal di MI Al Ma’had An Nur Yogyakarta dikembangkan melalui empat tahapan yaitu: identifikasi, penyusunan desain, implementasi, dan evaluasi kurikulum. 2) implementasi nilai kearifan lokal dalam Kurikulum Merdeka Mata Pelajaran Akidah Akhlak melalui berbagai program kegiatan P5 Rahmatal Lil’alamin dengan penanaman nilai-nilai kearifan lokal berupa: nilai ikhlas, kemandirian, kesederhanaan, religius, dan ukhuwah. 3) faktor penghambat pengembangan Kurikulum Merdeka berbasis kearifan lokal adalah fasilitas dan infrastruktur yang belum memadai, dan belum bisa masuk platform Dinas Pendidikan, faktor pendukung pengembangan Kurikulum Merdeka berbasis kearifan lokal adalah kolaborasi dan kerjasama dengan pihak lain, dan pendekatan yang fleksibel dan kontekstual.