Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kecerdasan spiritual di kalangan remaja yang berdampak pada berbagai perilaku menyimpang. Pondok Pesantren Maharesi Siddiq Wanantara Cirebon menerapkan ajaran Tarekat Asy-Syahadatain sebagai metode pendidikan spiritual untuk membentuk karakter santri yang beriman dan berakhlak mulia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan ajaran Tarekat Asy-Syahadatain, dampaknya terhadap kecerdasan spiritual santri remaja, serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan model analisis interaktif Miles dan Huberman, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan ajaran Tarekat Asy-Syahadatain dilakukan melalui kegiatan dzikir berjamaah, pembacaan syair religius berbahasa Jawa, dan pembiasaan amalan spiritual lainnya. Ajaran ini berdampak positif terhadap peningkatan kualitas ibadah, ketenangan batin, kedisiplinan, serta kesadaran etis dan sosial santri. Faktor pendukung mencakup peran aktif kyai, lingkungan pesantren yang kondusif, dan metode pembelajaran yang kontekstual. Sementara itu, faktor penghambat meliputi keterbatasan pemahaman awal santri dan pengaruh negatif dari lingkungan luar. Penelitian ini menegaskan bahwa Tarekat Asy-Syahadatain dapat menjadi pendekatan strategis dalam penguatan pendidikan spiritual di lingkungan pesantren, khususnya bagi remaja.