Latar belakang penelitian ini didasari oleh maraknya kasus kekerasan, perundungan, dan perilaku menyimpang di lingkungan sekolah yang mendorong pemerintah untuk menerapkan program ramah anak sebagai upaya pencegahan dan perlindungan hak-hak anak di satuan pendidikan. Dalam hal ini, menjadikan siswa menjadi baik dalam berperilaku, memiliki kekuatan, wawasan, tindakan, serta kebijaksanaan terhadap siapapun menjadi hal yang sangat penting terutama dilingkungan madrasah. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi kebijakan madrasah ramah anak dalam membentuk pribadi insan kamil di MIN 2 Bantul, serta mengidentifikasi dampak dari penerapan kebijakan madrasah ramah anak terhadap pembentukan pribadi insan kamil di MIN 2 Bantul. Oleh karena itu, hal inilah yang menjadi dasar peneliti melakukan penelitian ini.
Penelitian ini berjenis penelitian lapangan (field research) yang menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan pendekatan studi kasus. Dalam metode pengumpulan data menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara terstruktur dan semi terstruktur serta dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman dan untuk keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Teori yang digunakan adalah teori Kristanto yang menyebutkan sekolah ramah anak adalah sebuah konsep yang terbuka, yang berusaha mengaplikasikan pembelajaran, dan yang memperhatikan perkembangan psikologi peserta didiknya. adapun teori insan kamil menurut Muhammad Iqbal mendefinisikan insan kamil sebagai seorang mukmin yang memiliki kekuatan, wawasan, tindakan, serta kebijaksanaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kebijakan madrasah ramah anak di MIN 2 Bantul meliputi aspek pembelajaran yang aman dan nyaman, penyediaan kantin sehat dengan menyediakan makanan bergizi, serta penegakan ketertiban di lingkungan sekolah melalui kerjasama antara guru, orang tua, dan masyarakat mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, bebas dari kekerasan, perundungan, dan diskriminasi. Implementasi kebijakan ini berdampak positif terhadap penurunan kasus kekerasan dan perundungan, serta mendorong terbentuknya karakter siswa yang jujur, disiplin, peduli, dan berakhlak mulia sesuai dengan konsep insan kamil.