Tindak kekerasan verbal maupun non verbal merupakan problematika yang tidak jarang terjadi di lingkungan satuan pendidikan. Untuk melindungi anak selama berada di lingkungan satuan pendidikan, pemerintah membuat program Sekolah Ramah Anak atau disebut SRA. MIN 1 Bantul merupakan salah satu madrasah di Kota Bantul yang gigih mengimplementasikan program SRA tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan implementasi SRA sebagai upaya terwujudnya school well-being bagi siswa MI Negeri 1 Bantul, 2) mendeskripsikan implikasi SRA sebagai upaya terwujudnya school well-being bagi siswa MI Negeri 1 Bantul, 3) mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat implementasi SRA dalam mewujudkan school well-being bagi siswa MI Negeri 1 Bantul.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research), dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk uji keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian skripsi ini menunjukkan bahwa: 1) implementasi SRA di MIN 1 Bantul berada pada tahap mampu menuju SRA serta memenuhi aspek school well-being terkait kondisi sekolah, hubungan sosial, pemenuhan diri, dan status kesehatan, 2) implementasi SRA di MIN 1 Bantul berimplikasi pada siswa yakni siswa memiliki karakter positif dan berprestasi, siswa menganggap guru kurang tegas, siswa lebih memahami cara berteman, siswa merasa senang, nyaman, dan semangat belajar, 3) faktor pendukung meliputi: komitmen madrasah, dukungan dari orang tua/ wali siswa, komunikasi antara guru dengan orang tua/ wali siswa, dan sarana prasarana. Faktor penghambat meliputi: belum adanya ruang dan guru khusus konseling, partisipasi siswa dalam forum anak, dan rendahnya kesadaran siswa.