Kemerosotan moral di kalangan generasi muda semakin mengkhawatirkan, salah satunya dipicu oleh pengaruh era disrupsi teknologi yang membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Kemajuan teknologi digital telah mengubah cara belajar dan berinteraksi peserta didik, sehingga menimbulkan tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai moral dan spiritual. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membentuk moral dan spiritual peserta didik di MI Ma’arif Patalan pada era disrupsi, mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat, serta menganalisis upaya guru dalam menyesuaikan metode pembelajaran dengan perkembangan teknologi. Jenis penelitian ini adalah field research penelitian lapanga dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap guru, siswa, dan orang tua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menggali dan menganalisis peran guru PAI dalam moral dan spiritual peserta didik di MI Ma’arif Patalan. Pendekatan ini memungkinkan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika pendidikan moral dan spiritual di tengah era disrupsi. Analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PAI memiliki peran strategis dalam pembentukan moral dan spiritual peserta didik di era disrupsi melalui fungsi sebagai pengajar, pembimbing, penasihat, dan teladan. Peran ini tidak hanya mentransfer pengetahuan agama, tetapi juga membentuk karakter dan perilaku positif. Faktor pendukung meliputi dukungan keluarga, lingkungan sekolah yang harmonis, teman sebaya yang positif dan partisipasi masyarakat. Faktor penghambat mencakup latar belakang keluarga dan karakter siswa yang beragam, pengaruh negatif teman sebaya, serta keterbatasan fasilitas ibadah di madrasah.