Kelas khusus Olahraga (KKO) dalam proses pembelajarannya berbeda dengan kelas regular, karena bagi kelas regular belajar sudah menjadi tugasnya, berbeda dengan siswa KKO, mereka kebanyakan mengabaikan pelajaran, khususnya pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan mengenyampingkan akademik yang lain, mereka merasa cukup dengan prestasi olahraga yang dimiliki. Dengan problematika tersebut guru Pendidikan Agama Islam memerlukan adanya penerapan pendekatan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan tujuan persoalan kesulitan belajar siswa lebih mudah dipecahkan dan membantu merencanakan kegiatan belajar siswa sesuai dengan kemampuan dan daya dukung yang dimiliki siswa. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk menganalisis dan mendeskripsikan implementasi pendekatan individual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dengan tujuan untuk mengetahui implementasi pendekatan individual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa KKO, dampaknya, serta faktor pendukung dan penghambat dari implementasi pendekatan individual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) di SMA N 1 Sewon. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed research) yang bersifat deskriptif kualitatif serta menggunakan pendekatan Psikologi. Sumber data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan teori Spradley melalui empat tahap analisis data yaitu: analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis tema. Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Implementasi Pendekatan Individual dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas Khusus Olahraga (KKO) di SMA N 1 Sewon, dalam penerapannya ada tiga aspek yang digunakan yaitu: a) Perencanaan, terdiri dari mengenal data setiap peserta didik dan berkoordinasi dengan semua guru. b) Pelaksanaan, terdiri dari mengetahui latar belakang siswa, menyajikan pelajaran dengan menarik, menerima perbedaan dengan penuh perhatian, menangani siswa dengan memberi rasa aman, serta waktu yang tidak ditentukan. c) Evaluasi, terdiri dari evaluasi dalam sekolah, pengembangan evaluasi dari wali kelas dan evaluasi selanjutnya mendatangi tempat tinggal setiap peserta didik yang membutuhkan. 2. Dampak dari pendekatan individual yaitu memudahkan guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, menumbuhkan motivasi belajar siswa, menumbuhkan kesadaran siswa akan pentingnya ilmu pengetahuan. 3. Faktor pendukung terdiri dari adanya media pembelajaran yang memadai, adanya media sosial, adanya dukungan orang tua terhadap anaknya, menjalin hubungan baik dengan guru Bimibingan Konseling, adanya program klinis di sekolah, adanya kegiatan One Week One Juz (OWOJ). Sedangkan Faktor Penghambat terdiri dari kelelahan latihan setelah olahraga, siswa belum bisa mengatur waktu antara belajar dan latihan, masih ada orang tua dan siswa yang merasa cukup akan prestasi olahraganya saja, serta peserta didik merasa tertekan.