Penelitian ini dilatar belakangi karena usia remaja merupakan masa-masa paling krusial. Pada masa ini terjadi keterpurukan perilaku, terutama di dalam melepaskan nilai-nilai yang lama dan menangkap nilai-nilai yang baru untuk menuju kedewasaan. Problem yang dihadapai remaja sekarang ini banyaknya keterkaitan dengan masalah kepribadian dan interaksi sosialnya, salah satunya adalah kurangnya sikap empati. Dimulai dari perkembangan zaman yang ada menimbulkan rasa kepedulian dan empati siswa yang semakin berkurang, hal ini berhubungan dengan lemahnya ketercapaian siswa dalam menciptakan kesejahteraan siswa/student well being. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa tentang, hasil, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat penguatan program pembelajaran empati yang diintegrasikan dalam Pendidikan Agama Islam sebagai upaya menumbuhkan student well being di SMK Negri 1 Bantul. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan action research. Sumber data diperoleh dengan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah guru PAI dan guru BK, dan siswa. Adapun Teknik analisis data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan model Miles dan Hubermen yang terdiri dari beberapa langkah yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Untuk menguji keabsahan data menggunakna triangulasi meliputi triangulasi data, triangulasi metode dan member checking. terdapat teori mengenai pendidikan Agama Islam, pembelajaran empati, dan juga student well being. Hasil penelitian menunjukkan: 1) pelaksanaa implementasi pembelajaran empati terintegrasi Pendidikan Agama Islam sebagai upaya menumbuhkan student well being dengan dua program yaitu, pertama adalah memberikan pembelajaran empati lewat seminar atau workshop. Kedua, motivasi dan nasehat tentang empati yang terjalin dengan pendidikan Agama Islam dan strategi guru dalam membentuk sikap empai siswa melalui kegiatan spiritual. 2)hasil dari pelaksanaa implementasi pembelajaran empati terintegrasi pendidikan Agama Islam sebagai upaya menumbuhkan student well being yaitu sikap empati siswa setelah pembelajaran empati, meningkatan keterampilan internal dan eksternal melalui sosial interpersonal, dan juga penguatan norma etika pada kegiatan spiritualisme. 3) faktor pendukung dan penghambat upaya menumbuhkan student well being Adapun faktor pendukung dalam menumbuhkan student well being: keterlibatan orang tua, adanya sarana dan prasarana, dukungan dari pihak sekolan, peran guru yang inspiratif. Dan faktor penghambatnya adalah: keterbatasan waktu dan penyampaian yang kurang kreatif.