Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meningkatkan kedisiplinan beribadah siswa melalui kegiatan sholat dzuhur berjamaah merupakan bentuk nyata pembinaan karakter religius di lingkungan sekolah. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pembiasaan ibadah yang terstruktur dan konsisten dalam membentuk sikap disiplin siswa, khususnya di jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki karakteristik unik dalam pembinaan spiritual siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Fokus penelitian diarahkan pada peran dan strategi Guru PAI dalam pelaksanaan kegiatan sholat dzuhur berjamaah, hasil dari upaya pembinaan kedisiplinan beribadah, serta faktor pendukung dan penghambat yang memengaruhi keberhasilan program tersebut. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan merujuk pada teori kedisiplinan menurut Elizabeth B. Hurlock, yang mencakup empat unsur utama, yaitu peraturan, sanksi, penghargaan, dan konsistensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan sholat dzuhur berjamaah mampu membentuk kebiasaan ibadah yang disiplin, meningkatkan kesadaran spiritual siswa, serta menumbuhkan kemandirian dalam melaksanakan kewajiban agama. Guru PAI berperan sebagai motivator, pembimbing, fasilitator, dan pengawas dalam menjalankan pembinaan ini, didukung oleh faktor-faktor seperti kerja sama antar guru, peran wali kelas, fasilitas yang memadai, serta dukungan pihak sekolah. Meskipun demikian, masih terdapat hambatan seperti rendahnya kesadaran siswa, kurangnya pendampingan guru, dan ketidaktertiban dalam jadwal pelaksanaan. Oleh karena itu, upaya Guru PAI ini mencerminkan komitmen dalam membentuk kedisiplinan beribadah yang tumbuh dari kesadaran, bukan semata karena pengawasan.